Ilmu Intelijen & Perbankan

Kebanyakan orang mengasosiasikan istilah “intelijen” dengan penyadapan, penyusupan, atau spionase. Intelijen dianggap hanya milik militer atau aparat penegak hukum. Padahal, bila dilihat dari asal kata yang sesungguhnya, intelijen berarti “kecerdasan” (intelligence). Sangat jauh dari makna konotatif yang beredar di masyarakat saat ini.

Seperti yang telah diperkirakan sebelumnya, perkembangan intelijen di Indonesia tidak hanya menjadi milik pertahanan dan keamanan, namun juga berkembang di sektor swasta seperti perusahaan, LSM bahkan dalam lembaga keuangan yang rentan akan fraud seperti perbankan. Intelijen yang semula menjadi suatu hal yang tertutup, penuh rahasia, dan tidak tersentuh, saat ini seolah melebur dan menjadi hal yang lumrah.

Intelijen yang berkembang di perusahaan dikenal sebagai “intelijen kompetitif”. Intelijen kompetitif tidak sekedar memata-matai calon klien, kompetitor atau karyawan internal, tetapi melakukan analisis ilmiah atas potensi ancaman, kerentanan, dan risiko yang dimiliki serta menghasilkan skenario yang akan direkomendasikan kepada pengambil keputusan. Intelijen kompetitif berfungsi sebagai alat untuk mendukung dalam pengambilan keputusan.